Di era serba digital, undangan pernikahan, ulang tahun, hingga acara keluarga memang sering dikirim lewat WhatsApp. Sayangnya, kemudahan ini juga dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk menyebarkan undangan palsu yang ternyata adalah aplikasi berbahaya (APK).
Meski modus ini sudah lama muncul, nyatanya masih banyak korban—terutama orang tua atau pengguna yang kurang paham teknologi—yang tertipu.
Meski modus ini sudah lama muncul, nyatanya masih banyak korban—terutama orang tua atau pengguna yang kurang paham teknologi—yang tertipu.
Bagaimana Modus Ini Bekerja
- Pesan Undangan yang Meyakinkan
Pelaku mengirim pesan WhatsApp seolah-olah berisi undangan pernikahan, syukuran, atau acara keluarga.
Biasanya disertai nama yang familiar atau sapaan akrab agar korban percaya. - Tautan atau File APK
Dalam pesan, korban diminta mengunduh aplikasi atau membuka tautan khusus untuk melihat detail undangan.
Padahal, undangan resmi tidak pernah meminta kita memasang aplikasi baru—cukup berupa gambar (JPEG/PDF) atau link ke situs resmi. - Malware Mengambil Alih HP
Setelah diinstal, aplikasi palsu ini diam-diam mengakses kontak, pesan, hingga aplikasi keuangan.
Data sensitif seperti m-banking, e-wallet, dan password media sosial bisa dicuri hanya dalam hitungan menit.
Mengapa Orang Tua Lebih Rentan
- Tidak Terbiasa Memeriksa Detail
Generasi yang kurang akrab dengan teknologi cenderung langsung membuka pesan tanpa curiga. - Penasaran dan Merasa Sopan
Ada perasaan “tidak enak” kalau tidak membuka undangan, apalagi jika mengira itu dari keluarga atau teman. - Kurang Paham Istilah Teknis
Kata “APK” atau “install aplikasi” mungkin tidak terdengar berbahaya bagi mereka.
Data & Fakta
- Menurut data BSSN 2024, phishing dan malware masih jadi jenis serangan siber paling banyak dilaporkan di Indonesia.
- Setiap bulan, ratusan laporan masuk terkait penipuan digital yang menargetkan pengguna WhatsApp.
- Kerugian bisa mencapai jutaan hingga puluhan juta rupiah hanya dalam satu kasus.
Cara Sederhana untuk Melindungi Diri
Untuk orang tua atau siapa pun yang kurang familiar dengan teknologi, berikut langkah mudah yang wajib diingat:
✅ Jangan Klik Link Asing – Undangan resmi biasanya berupa gambar atau file PDF, bukan aplikasi.
✅ Tanya Keluarga Terlebih Dahulu – Kalau menerima undangan yang mencurigakan, minta anak atau cucu memeriksa dulu.
✅ Gunakan Play Store/ App Store Resmi – Jangan pernah pasang aplikasi dari link yang dikirim via WhatsApp.
✅ Aktifkan Keamanan Ganda – Pasang PIN/SMS verifikasi di m-banking dan akun penting lainnya.
✅ Tanya Keluarga Terlebih Dahulu – Kalau menerima undangan yang mencurigakan, minta anak atau cucu memeriksa dulu.
✅ Gunakan Play Store/ App Store Resmi – Jangan pernah pasang aplikasi dari link yang dikirim via WhatsApp.
✅ Aktifkan Keamanan Ganda – Pasang PIN/SMS verifikasi di m-banking dan akun penting lainnya.
Penutup
Modus undangan palsu memang bukan hal baru, tapi faktanya masih berhasil menipu banyak orang, terutama generasi yang tidak tumbuh bersama teknologi.
Ingatkan keluarga—terutama orang tua, kakek-nenek, atau kerabat yang gaptek—untuk tidak sembarangan mengunduh aplikasi dari pesan WhatsApp, sekecil apa pun undangan itu terlihat.
Ingatkan keluarga—terutama orang tua, kakek-nenek, atau kerabat yang gaptek—untuk tidak sembarangan mengunduh aplikasi dari pesan WhatsApp, sekecil apa pun undangan itu terlihat.
Satu klik bisa membuat data pribadi dan uang tabungan lenyap, jadi selalu waspada sebelum membuka pesan.